Rabu, 27 September 2017

Wanita Korban Longsor Banjarnegara Dilatih Membuat Kerajinan dari Sampah untuk Menghilangkan Trauma


Wanita Korban Longsor Banjarnegara Dilatih Membuat Kerajinan dari Sampah untuk Menghilangkan Trauma

Pergerakan tanah di sana sendiri untuk hari itu terjadi, jadi ada 311 jiwa atau 80 rumah tangga yang harus dievakuasi. Terutama
Sepanjang evakuasi mereka tidak bisa leluasa menjalani tindakan sebelum bencana. "Ke depan, program ini adalah salah satunya
memimpin program berlangganan pascabencana di Clapar Banjarnegara dan menjadi model manajemen bencana yang efektif dari RZ, "
katanya, Kamis (7/4/2016). Beberapa cara dimanfaatkan untuk mengisi tindakan pengungsi, serta pemulihan trauma, di antaranya
adalah pelatihan pembuatan limbah seni. Tim BPBD masih menunggu untuk mendapatkan penilaian dari Geologi terkait dengan
status tanah untuk menentukan langkah selanjutnya. Acara ini telah diprakarsai oleh Tim Limbah Bank Sekar Wangi Prigi Banjarnegara
menggunakan Rumah Zakat dengan dilatih untuk memproduksi kerajinan tangan dari ibu buas. Selama mengelola tragedi tanah longsor ini di Clapar
Banjarnegara, RZ bersama dengan dukungan BPBD Banjarnegara dan TNI melakukan dua agenda yaitu penanganan sampah di
Lokasi layanan IDP dan DU. Acara yang digelar sejak Rabu (6/4/2016) berjalan lancar dan menyenangkan, tumpukan
Peserta yang merupakan wanita tampak antusias mengikuti pelatihan ini dan untuk sementara melupakan kesedihan akibatnya
tidak jelas takdir mereka Status respon krisis bencana juga diperpanjang sampai Selasa (12/4/2016) berdasarkan pendidikan
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo dengan pertimbangan kondisi penyakit di lokasi dimana saat ini
Bentuk tanah adalah adanya meluas dan retak. BANJARNEGARA - Ratusan orang masih tergusur oleh pergerakan darat
di Clapar Madukara Banjarnegara sekitar dua minggu lalu. Komandan Koordinator Rumah Zakat di Banjarnegara, Nafiatul
Munawarah, mengatakan program tersebut diimplementasikan untuk menetralisir trauma dan beban psikologis yang mulai bermunculan, terutama
para ibu di kamp pengungsian Clapar-Banjarnegara.Baca juga: pusat plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar