Minggu, 19 November 2017

Pameran Kerajinan Sumatra Utara di Jalan Merdeka


Pameran Kerajinan Sumatra Utara di Jalan Merdeka

MEDAN - Puluhan kios mengenalkan kerajinan tangan dari beberapa daerah di Sumatera Utara di Merdeka Walk pada 12-16 Agustus. Kepala Sub
Divisi Promosi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Ruminteng Marpaung menyatakan, kesempatan tersebut digelar untuk mengenalkan
kerajinan tangan di Sumatera. "Tugas ini telah diluncurkan dari pukul 10.00 sampai 22.00 WIB. Acara ini akan berlangsung mulai pukul 17.00 WIB sampai
malam hari. Jika hari ini cukup sunyi mungkin karena orang sibuk kerja sehingga tidak mungkin mampir ke Merdeka Walk di
jam kerja. Bari ramai, "katanya." Untuk mendapatkan sortali besar berdasarkan substansi, jika dengan ulos kain lebih besar dibutuhkan dua
hari untuk membuat satu sortali. Makanya biayanya mahal, seperti Rp 100 ribu. Jika harga terendah sedikit
gelang tangan, bahkan harganya lima juta rupiah, "katanya saat ditemui di Merdeka Walk, Kamis (13/8/2015). Rospika Siagian, seorang
Pemain yang menjual ulos batak, ulos sortali dan aksesoris kalung ini keren untuk melayani pembeli. Saat diwawancarai Tribune Medan,
Ia mengatakan hadir untuk mengenalkan adat Batak melalui pernak pernik batik lambang untuk kaim muda. Menurutnya pria dan wanita akan
jatuh cinta dengan peradaban jika diperkenalkan dengan berbagai jenis harta seperti accessioris. Dia mengatakan untuk membuat gelang
ulos hanya membutuhkan waktu lima menit. Untuk membuat tipe dengan ukuran besar yang biasanya dibungkus dengan dompet memakan waktu satu atau dua hari. Batak
Lambang ia meninggalkan dominan merah, putih dan hitam. "Selain itu kami menampilkan lentera lentera lentera ini, arabica lintong
Kopi langsung dari Humbang Hasundutan, akuarium hias dengan kayu berumur ratusan tahun sebagai tempat pot. . Dia
menjelaskan. Di warung, Rama Aritonang mengenalkan kerajinan tangan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Dia didampingi lima orang
teman, meski dia tidak datang sendiri. Dalam pameran kerajinan lokal mereka memamerkan tempat nasi atau tandok. Satu tandok
dihargai Rp 150 juta rupiah. Setiap distrik kota tidak hanya menampilkan kerajinan tangan tapi juga memamerkan spesialisasi seperti keripik,
dan java.Baca juga: pusat plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar