paralax Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah di mana semua karyawan cacat, atau cacat. "Pada kenyataannya, saat ini KUR
Biaya bunga juga turun, dari sembilan persen menjadi enam persen, tidak ada keamanan, "kata Bambang. Meski tubuh mereka tidak
Ideal, bagaimanapun, semangat kerja luar biasa. Barang yang diproduksi juga berbeda, mulai dari dompet, kaos, tas, kipas tangan,
dan juga bermacam-macam kerajinan lainnya. Karena perhatiannya, Point dianugerahi beberapa pihak. "Misalnya, di setiap
Job fair kuota untuk penyandang cacat hanya 1 persen. Itu hanya untuk formalitas. Ini tidak adil. Karena itu, kalau mau
Beroperasi di tempat ini, kondisinya mudah, harus dinonaktifkan, disamping pria dan wanita cacat jangan sampai, "kata Point
di Surabaya, Sabtu, 18 Juni 2016. Dengan bekal bantuan, Bambang berharap Titik bisa lebih mengembangkan usahanya. Jadi orang
dengan cacat bisa dibantu Selanjutnya, kerajinan yang dibuat oleh daerah tersebut juga telah diekspor ke berbagai negara.
Mulai dari negara-negara dari Asia Tenggara, hingga kota-kota besar di Amerika, misalnya Virginia, dan Conecticut. Berangkat dari
Keinginan untuk memanusiakan difabel, setelah itu Titik mendirikan pusat kerajinan mereka. Berdasarkan data yang ada setidaknya ada
sekitar 700 individu. "Karena mereka semua adalah saudara kita juga, jadi negara harus menyediakan fasilitas dan keadilan," kata
Bambang. "Pada kenyataannya, saat Ramadhan seperti ini kita juga dibanjiri dengan pesanan, bahkan dalam sebulan kalau omset kita Rp 15
juta, maka di bulan Ramadhan ini bisa naik, "jelas Point. Anggota Komisi VI DPR RI ini
yang berkunjung ke tempat itu, Bambang Hariyo mengatakan pihaknya siap memberi dukungan. Operator bisnis, Titik Winarti, mengatakan bisnis tersebut
mulai didirikan sebagai 1995. Point mengungkapkan bahwa ia sengaja mempekerjakan 100 persen orang cacat mereka. Motifnya sejauh ini
Orang sering menjadi pengobatan. Salah satunya bersama dengan kelangkaan kuota yang diberikan untuk mereka.Baca juga: map ijazah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar