Siswa Madrasah Al Mubarak Diberikan Menciptakan Ring Stone
Keanggunan murid di MTs Al-Mubarak dalam membuat batu akik tidak terbagi karena merupakan salah satu kelas di sekolah. Asdar sebagai
Instruktur IPS di MTs Al-Mubarak dalam peluncurannya ke Liputan6.com mengakui bahwa dia telah mengarahkan murid-muridnya untuk memperdalam dan mengintegrasikan
Kursus IPS tentang produksi dan distribusi batu terkait batu akik yang berubah menjadi komoditas masyarakat. "Jadi kita tidak saja
Ketahuilah teorinya, kita berlatih dengan benar, "jelasnya. Setelah mengenal jenis batu dan memahami batu-batu ini
Digunakan sebagai permata dan bisa disalurkan melalui penjualan dan pembelian Asdar maka para siswa ini dilengkapi dengan keterampilan
untuk menghasilkan cincin di mana pokok batu. VIDEO: Gunung Agung Masih Menonton, Siswa Tetap Belajar Rista, salah satunya
siswa kelas II MTs Al Mubaraq, mengatakan bahwa kecerdasannya tidak luput dari gangguan guru IPS-nya. Antara lain tentang
batu karang untuk membuat fungsi bahan batu dan kemudian tentang pengetahuan distribusi diberikan kepadanya. Kapasitas untuk membuat
permata atau cincin dipamerkan di pameran Pameran USaid yang diadakan di Aula Pusat Islam Kabupaten Bone. Setelah
Mendemonstrasikan pembuatannya, murid-murid MTs ini menyampaikan kepada para tamu yang hadir. Tampilan juga dibuka dan dihadiri langsung oleh Wakil
Bupati Bone, H. Ambo Dalle. Ratusan undangan dari berbagai sekolah di Kabupaten Bone. "Begitu kita bisa mengerti
Ini Kami kemudian berkelana bersama dengan siswa yang berbeda disini untuk mencoba membuat batu akik, dan syukurlah hasil dari apa yang kita
dikirim melalui pelepasan dan foto-foto tindakan kita yang berhasil membuat batu karang yang imut yang patut mendapat perhatian "Rista in
pembebasannya sendiri. (Eka Hakim / / Ars) BACA JUGA Agar hasil halus, batu dilapisi dan akan diampelas ke
gerinda. Sehingga untuk menambah berkilau, batu yang digosok hingga kering kenari atau bubuk berlian ini disimpan di tempat menggosok. Sekali
Berkilau, batu itu dipasangkan ke dalam ring shell. Untuk mengatur ini mereka menggunakan satu besi. Jika dipasangkan alat ini digunakan untuk merawat
cincin tidak bergerak Digunakan palu sehingga batu cincin menempel pada cincin untuk menempelkan ring ring. Casing cincin dibuka
pertama dengan kunci tang, sebelum dipasang. Langkah pertama mengatakan Asdar, mereka (siswa) menciptakan pemilihan yang bertentangan dengan
batu besar. Setelah itu, pemotongan dilakukan dengan menggunakan sikat tangan. Selain itu mereka membentuk akik dengan alat ini. Gurinda duduk dulu
menambah. "Agar debu tidak terus menyebar ke wajah, maka melalui prosedur untuk memakai gurinda duduk itu hebatnya kita
Pakailah kacamata dan kita semprot airnya selalu ke gurinda, "kata Asdar sang tutor. Jika Anda mendengar satu set batu akik, maka terbesit.
dipikiran adalah pelaku mayoritas orang dewasa. Namun, ternyata kemampuan membuat batu atau batu akik
tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa saja tapi juga siswa kelas II Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al Mubarak di Distrik Tacipi Bone,
Sulawesi Selatan diam-diam membuktikan kepandaiannya untuk membuat batu permata atau batu akik. Selama belajar siswa diajarkan cara membuat, tapi diajari
pasar itu "Belajar harus memiliki kemampuan untuk mengajarkan kecakapan hidup," kata Asdar, seorang konselor. "Banyak batu berharga itu benar-benar
pertama dari Bone County, salah satunya batu Palette. Batu ini hanya bisa ditemukan di Tanjung Palette di Bone dan bisa dibuat dari
Cincin yang nampak seperti original songkok bugis atau biasa disebut songkok ke Bone, Recca atau panurung, "ungkap Asdar menjelaskan.
tugas siswa mereka. VIDEO: Siswa SD Membuat Mobile Charger yang Kuat.Baca juga: harga plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar