Senin, 21 Agustus 2017

Satu set set perhiasan John Hardy menghadirkan berbagai alternatif.


Satu set set perhiasan John Hardy menghadirkan berbagai alternatif. Filosofinya terinspirasi oleh hewan naga mitos itu
Memang melindungi setiap perairan Bali ke tanahnya "Perhiasan seperti gelang, cincin dan gelang yang dipresentasikan dalam jenis
Naga sekarang lebih bersemangat dan memiliki teknik khusus yang dilakukan dengan tangan, "kata Hamanda Moeljosoedjono selaku Marketing &
Asisten Manajer Komunikasi John Hardy Indonesia. Jika Anda pernah mendengar tentang judul John Hardy, Anda akan diingatkan
Dari koleksi perhiasan ini. Setiap koleksi yang dibuat, secara tidak langsung mewakili elemen yang menakjubkan, inspirasional dan khas. Sebagai
Seniman asal Kanada, John Hardy yang berkunjung ke Bali pada tahun 1970, terpesona dengan kehidupan yang semarak dan vital di pulau ini, itu
Kaya akan budaya, sederhana dan mengandung gaya hidup. Setelah menemukan bahwa Bali adalah tujuannya John Hardy mulai merintis
Pembuatan perhiasan tag dengan bantuan pengrajin lokal. Dibuat koleksi perhiasan kalung, cincin, gelang
Anting yang mengandung komponen kekuatan, megah dan inspiratif untuk bubar di beberapa negara. Hamanda juga menjelaskan,
Jika sudah sejak kampanye musim gugur tahun lalu, label perhiasan ini mengarahkan How Delavingne karena wajah John Hardy.
Jika Anda mengunjungi Bali, cobalah mengunjungi showroom dan bengkelnya yang berlokasi di Ubud. Saat memasuki area ini Anda akan mendapatkan yang berbeda
perasaan. Selama musim terbaru ini, koleksi perhiasan John Hardy menghadirkan berbagai alternatif melalui warna dan
Bentuk pertumbuhan (KOMPAS.com/ ALVIN DWIPAYANA) Masing-masing koleksi unik John Hardy mencakup simbol ikonik yang mengilhami banyak
Rumahnya di Bali. Ada Rantai Klasik yang melambangkan kekuatan persahabatan dan kebersamaan, dan koleksi Legends
Yang melambangkan kemakmuran dan perlindungan, bermacam-macam Dot yang melambangkan kemungkinan cinta tak terbatas dan Bambu itu
Melambangkan perhatian manusia.Baca juga: map raport

Tidak ada komentar:

Posting Komentar